JAKARTA - Penelitian Ferlinahayati terkait fitokimia dan sifat sitotoksik senyawa turunan fenol pada Morus, atau yang biasa dikenal masyarakat sebagai tanaman murbei mengantarkannya menjadi seorang doktor.
Dengan menemukan empat senyawa baru dan menjabarkan beberapa senyawa yang memiliki sifat toksisitas terhadap sel murine leukemia P-388, beliau berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "Fitokimia dan Sifat Sitotoksik Senyawa Turunan Fenol dari Genus Morus yang Tumbuh di Jawa Barat" pada Sidang Terbuka Program Doktor yang diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana ITB, belum lama ini di Gedung Annex ITB.
Ketertarikan terhadap keunikan struktur dan berbagai aktivitas yang terdapat dalam senyawa turunan fenol dari Morus melatarbelakangi Ferlinahayati mengkaji tanaman Morus, khususnya Morus asal Jawa Barat, lebih dalam.
Pada beberapa penelitian Morus memiliki aktivitas sitotoksik, antinematodal, antiviral, antiagregasi platelet dan antiinflamasi. Penelitian disertasi Ferlinahayati mengkhususkan pengkajian fitokimia dan sifat toksisitas pada tanaman yang biasa menjadi pakan ulat sutra ini.
"Penelitian disertasi ini dilakukan dengan menggunakan tiga spesies tumbuhan Morus yaitu M australis Poir, M. nigra Linn, M. alba Linn yang merupakan spesies Morus di daerah Jawa Barat, serta dikaji pula sifat sitotoksik senyawa-senyawa yang berhasil diisolasi terhadap sel murine leukemia P-388," ujar Ferlinahayati.
Melalui penelitiannya di Prodi Kimia FMIPA ITB, dia berhasil mengisolasi 24 senyawa turunan fenol dengan empat senyawa baru dari Morus, serta memperoleh beberapa senyawa turunan yang aktif sitotoksik terhadap sel murine leukemia P-388.
Menurut promovenda yang dipromotori oleh Prof Dr Euis Holisotan Hakim, serta ko-promotor Prof Dr Yana Maolana Syah dan Dr Lia Dewi Juliawaty ini, penemuan empat senyawa baru yakni 6,3'-O-dimetilmorasin M (1) (golongan 2-arilbenzofuran), 5,7,2',4' -tetrahidroksi- 3 -metoksiflavon (2) (golongan flavonoid jenis flavonol), 7-epialboktalol (3) (dimer stilben) dan morunigrin (4) (gabungan stilben-arilbenzofuran) telah menghasilkan pemahaman baru pada fitokimia genus Morus.
Lebih lanjut ia menjelaskan, penemuan 20 senyawa lainnya mempertegas kemampuan genus ini untuk memproduksi beragam senyawa turunan fenol.
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan sitotoksisitas terhadap sel murine leukemia P-388 senyawa hasil isolasi dengan keberadaan gugus isoprenil pada posisi C-3 dari senyawa flavon.
Sidang yang juga dihadiri Dekan Sekolah Pascasarjana ITB Prof. Dr. Ir. Ofyar Z. Tamin berakhir dengan begitu membanggakan ketika Prof. Dody Sutarno, Ph.D, selaku ketua sidang mengumumkan bahwa Ferlinahayati berhasil mempromosikan gelar doktornya dengan predikat cum laude.(rhs)
Kamis, 09 Desember 2010
4 Senyawa Baru Murbei Temuan Ferlinahayati


0 komentar:
Posting Komentar